REVIEW NOVEL MY POSSESSIVE BAD BOY (ILMU BUDAYA DASAR)
Judul : My Possessive Bad Boy
Genre : Romance
Penulis : Bayu Permana
Penerbit : Coconut Books
Jumlah Halaman : 528
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-602-6940-87-2
Kategori cinta : Amor/Eros
Sinopsis:
“Samudra, si bad boy. Paket komplit SMA Pelita. Ganteng?
Pasti. Pinter? Genius malah. Tajir? Gak usah ditanya. Sikapnya? Cool banget. Atau justru terlalu dingin?.
Ice prince loh julukannya. Kemudian sifat
possessive-nya muncul ketika ia jatuh
cinta kepada Lalisa, cewek ketua ekstrakulikuler modern dance yang punya senyum memesona. Dengan mudahnya Samudra
mengklaim bahwa Lalisa itu miliknya. Lalisa yang notabene hanya mengenal nama
Samudra langsung tak terima. Tapi sayang, Samudra yang tidak pernah ditolak sekalipun dalam hidupnya tetap akan menjadikan Lalisa miliknya. Sampai kapan
pun.”
Menurut saya buku ini
cocok sekali dibaca oleh anak muda zaman sekarang. karakter Samudra yang dibuat
sebagai cowok ganteng, tajir plus setia merupakan idaman para wanita. Apalagi anak
muda suka sekali dengan cerita seorang cowok yang posesif mendekati bucin kepada kekasihnya. Pembawaan karakter
dari kisah ini juga sangat baik karena mampu membuat kita merasakan apa yang
yang dirasakan oleh karakterter tersebut.
Di buku ini kita tidak
hanya bisa membaca tentang cinta. Tapi juga persahabatan dan kekeluargaan. Bagaimana
sahabatnya tersebut mengkhianatinya sampai mereka berbaikan lagi. Konflik dari
buku ini lumayan berat karena ada dibagian tertentu menceritakan pertengkaran
antara teman sampai membuat Samudra masuk rumah sakit. Kisah Samudra dan orang
tuanya pun tak kalah menarik. Apalagi bucinnya Samudra ke Lalisa.
Kelebihan dari buku
ini adalah alur kisah yang menarik untuk dibaca ya walaupun kisah romantis
seperti sudah mainstream tapi buku
ini pengecualian. Beberapa bagian yang dibuat seperti gambar chat asli menambah
nilai plus dari kisah ini. Apalagi setiap karakter yang dibuat terperinci dan jelas
membuat kita mengerti cerita tersebut. Kekurangan dari novel ini adalah bukunya
yang tebal membuat orang lain malas untuk membacanya. Overall novel ini bagus. Novel ini reccomended untuk remaja yang suka cerita tentang percintaan.
Hubungan novel dengan konteks IBD
- Manusia dan Cinta Kasih
“sejujurnya, aku tidak pernah menyangka bisa merasakan ketertarikan yang
sangat besar pada seseorang. Seperti yang sudah kukatakan padamu, I fell in love with you. Idon’t know how, i
don’t know why, i just did” (Halaman 525)
Pada kalimat atas kita bisa tau bagaimana cintanya
Samudra Pada Lalisa, benar kata orang bahwa cinta itu bisa datang pada siapa saja
sekalipun orang itu cuek dan tidak pedulian.
- Manusia dan Penderitaan
“Samudra merasakan sakit dipunggungnya ketika salah
satu teman Kevin memukul bagian tubuhnya itu dengan balok kayu.” (Halaman 366)
Pada kalimat diatas kita bisa melihat samudra yang
menderita dan kesakitan karena di pukuli oleh Kevin dan teman-temannnya.
- Manusia dan Kegelisahan
“Lalisa yang
perasaannya belum tenang segera melepas pelukan jennie, lalu berlali kencang menuju
taman belakang sekolah.” (Halaman 366)
Pada kalimat atas
kita bisa tahu bahwa lalisa tidak tenang dan gelisah karena mendengar kabar
bahwa Samudra bertengkar dengan Kevin.
- Manusia dan Tanggung Jawab
“Kevin mendesah. “gue
kesini mau minta maaf sama lo, Sam, sumpah. Sejak seminggu terakhir ini gue
enggak pernah tenang. Gue nyesel.......” (Halaman 428)
Di kalimat atas
kita bisa tahu bahwa dengan Kevin meminta maaf adalah sikap bertanggung jawab dengan
mengakui kesalahannya.
- Manusia dan Pandangan Hidup
“Ia harus bersabar. Jika memang
ia harus menunggu Samudra kembali dalam tiga tahun, ia akan memlakukan itu. Ia yakin
penantiannya nanti tidak akan sia-sia. Ia percaya kepada Samudra.” (Halaman
473)
Pada kalimat atas Lalisa percaya bahwa
jika seseorang yang bersabar maka akan mendapat hasil yang baik.
- Manusia Dan Keadilan
“banyak orang yang peduli padanya
dan hubungannya dengan ayahnya membaik” (Halaman 442)
Dari kalimat diatas kita bisa
tahu bahwa dulu samudra tak mendapat keadilan dari ayahnya karena
mengacuhkannya. Sekarang keadaan dia dan ayahnya membaik. Dan ayahnya mulai
adil dengan memberikan perhatiannya.”
- Manusia dan Harapan
“Aku harap kamu nunggun aku, lis.”
(Halaman 473)
Disini Samudra berharap bahwa
Lalisa akan menuggunya.
Komentar
Posting Komentar